Dua universitas Skotlandia melakukan survei tentang bagaimana lockdown disebabkan oleh virus corona mempengaruhi perilaku penjudi yang lebih memilih judi bola. Apa yang dipilih para petaruh daripada olahraga selama gelombang pertama?
Departemen sosial Universitas Glasgow dan Universitas Stirling melakukan banyak hal
survei tentang bagaimana perilaku petaruh olahraga berubah selama penguncian. Ada 3084 laki-laki peserta dan 782 perempuan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkait dengan perilaku pra-COVID, kesadaran akan iklan dan bahaya perjudian, pengalaman gaya hidup, serta masalah terkait lainnya. Salah satu temuan yang paling menarik adalah berkurangnya aktivitas petaruh olahraga setelah mereka Kegiatan favorit juga ditutup selama gelombang pertama. Selain itu, sekitar sepertiga menghentikan mereka aktivitas perjudian selama periode ini. Pada saat yang sama, 31% peserta lainnya menyatakan frekuensi taruhan yang lebih tinggi, sementara sekitar 17% dari mereka yang diwawancarai beralih ke formulir perjudian lain.
Hasilnya Lebih Detail
Dari total 17,3% peserta laki-laki yang beralih ke kegiatan menarik lainnya, 5,4% memilih
lotere, sementara 3,5% memilih untuk bertaruh pada olahraga dan balapan virtual. Diversifikasi wanita prioritasnya sangat berbeda. Dari total 16.5% rate, 6.8% wanita memilih olahraga virtual bertaruh, 6,5% memprioritaskan lotere, sedangkan 3,4% memilih bingo. Namun, hasil tersebut harus dipertimbangkan setelah memperhitungkan prioritas yang disurvei kelompok sebelum penguncian, yaitu sebagai berikut:
- Taruhan olahraga (79% untuk pria dan 61% untuk wanita)
- Lotere (62% untuk pria dan 65% untuk wanita)
- Pacuan kuda dan anjing (43% untuk pria dan 51% untuk wanita)
- Toko togel darat (27% untuk pria dan 16% untuk wanita)
Apa maksud semua ini?
Menurut para peneliti, dua kategori narasumber masuk ke dalam zona bahaya potensial pecandu. Sepertiga dari mereka yang mulai berjudi lebih banyak, dan seperenam dari mereka menemukan yang lain bentuk perjudian selama kurangnya acara olahraga. Ilmuwan berharap temuan itu akan membantu membuat kesimpulan yang tepat bagi para gubernur yang saat ini aktif melakukan review Undang-Undang Perjudian 2005.
Baca juga:3 Alasan Mengapa Judi Bola Sedang Meningkat di India